Label

Jumat, 27 Januari 2012

- Cerita Asal Gerabah


Menurut cerita pembuatan gerabah dimulai oleh dua orang yang dalam keadaan lapar mencari akal untuk membuat sebuah wadah untuk menampung dan memasak makanan yang melimpah. Kedua itu adalah Klau Kele Katar dan Teti Reket. Pada suatu ketika mereka medapati seekor serangga yang sementara kerja keras untuk membuat sarangnya. Sarang serangga tersebut merupakan wadah penampung yang edial dengan memperoleh imajinasi dari seekor serangga kedua orang tersebut berusaha mencari tahu bahan apa yang dipakai untuk membuat sarang tersebut. Dengan sabar kedua sahabat mengikuti gerakan serangga untuk mengumpulkan bahan pembuatan sarangnya. Akhirnya keduanya mendapatkan bahwa sang serangga membuat sarangnya dari Lumpur / tanah. Tempat tersebut dalam bahasa Tetun disebut Ke’e Ta’u, (Ke’e  = menggali; ta’u = Lumpur), setelah penemuan itu berkembanglah keterampilan membuat berbagai perabot dari tanah liat. Kedua penemu ini kemudian menurunkan kelompok suku Karasen di Webriamata yang terkenal sebagai kelompok pembuat gerabah.

- 8 Cara Mengembangkan Otak Kanan

Pernahkah kita (bahkan sering) tidak percaya diri bahwa kita KREATIF? Itu hanyalah anggapan yang justru menenggelamkan kepercayaan diri kita untuk bertindak kreatif!  Berpikir dan bertindak kreatif adalah suatu upaya untuk menggunakan otak kanan (hemispher otak sebelah kanan) secara lebih aktif. Selama ini, kebanyakan orang hanya menggunakan otak kiri-nya yang berkaitan dengan bahasa, logika, dan simbol simbol dan diarahkan pada pemikiran linear dan vertical (dari satu kesimpulan logis ke kesimpulan logis lainnya).
Secara lebih seimbang, otak kanan yang berkaitan dengan fungsi-fungsi emosi, intuitif, dan spasial serta bekerja berdasarkan kaleidoskop dan berpikir lateral (mempertimbangkan masalah dari semua sisi dan sampai pada hal yang berbeda) merupakan bagian otak yang berperan penting dalam kreatifitas.
Otak kanan akan menghasilkan pemikiran-pemikiran yang tidak konvensional, tidak sistematis, dan tidak terstruktur. Hal ini tidak berarti hasil pemikiran otak kanan merupakan sesuatu yang sembarangan, namun hasil pemikiran otak kanan berkaitan dengan sesuatu yang baru, yang tidak biasa, dan berbeda dari apa yang ada sebelumnya.
Berikut 8 cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan otak kanan:

  1. Selalu bertanya; “Apakah ada cara lain..??” “Dengan begitu, otak kita dipacu untuk mencari alternative-alternatif terbaik!”
  2. Menentang kebiasaan, rutinitas, dan tradisi. “nih dia gan,, wajar aja seorang entrepreneur pasti punya latar belakang yang tidak biasa dan menentang tradisi!”
  3. Memainkan permainan – permainan mental, berusaha melihat masalah dari berbagai sudut pandang. Ayo gan main rubik! Ngelatih otak n emosi banget tuh!”
  4. Menyadari bahwa ada lebih dari 1 jawaban yang benar. “Ini gak boleh dilakukan bagi anak SMA yang sedang ujian pilihan ganda! Karena hanya; PILIHLAH SATU JAWABAN YANG BENAR!”
  5. Melihat masalah sebagai batu loncatan untuk menemukan ide-ide baru. “Kalau dapet masalahnya terlalu banayak dan berat, berarti sedang di Uji sama yang DI ATAS! Mending segera tobat n banyak berdo’a deh.. hehe”
  6. Melihat kesalahan dan kegagalan sebagai sarana untuk memperoleh keberhasilan. “Jangan dikit – dikit ngeluuuuuuuuh aja kerjaanya! Gak guna!”
  7. Menghubungkan ide-ide yang tidak berhubungan untuk menemukan solusi yang baru dan inovatif. “Jangankan menghubungkan ide, ber-ide aja susah.. yang ada juga copas ide!”
  8. Memiliki “keteramplian helicopter” yaitu melihat dari atas dan menyeluruh terhadap berbagai hal rutin yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan kemudian mengambil keputusan yang sesuai dengan masalah yang dihadapi.
sumber : thenypanie | wordpress

Kamis, 26 Januari 2012

- Koepang Tempoe Doeloe




    

- MENGENAL ORANG BOTI


BOTI adalah sebuah desa kecil yang terletak di pedalaman wilayah Timor Tengah Selatan , Nusa Tenggara Timur. Orang Boti adalah orang Dawan (kelompok yang mendiami sebagian besar Timor bagian barat) dari Sub Kelompok Amanuban.

Kepala Suku ( Nune  Benu )
Hal yang istimewa dari orang Boti adalah ketangguhan mereka mempertahankan tradisi yang diwariskan oleh para pendahulu mereka. Sejak masuknya Agama Kristen di Timor pada awal abad ke 17 perubahan besar terjadi dalam kehidupan masyarakat terutama dalam hal kehidupan keagamaan. Banyak orang di permandikan menjadi Kristen dan sejak itu banyak tradisi warisan nenek moyang mulai ditinggalkan.

Kalau kita memasuki Boti kita akan tersentak menyaksikan sesuatu kenyataan yang hampir tidak dapat ditemukan lagi di pulau Timor. Orang Boti masih hidup dalam tradisi lama dengan menunaikan upacara – upacara keagamaan pada UIS NENO dan UIS PAH, Upacara siklus hidup (seperti kelahiran, perkawinan, kematian dll).
Mereka masih mempertahankan tradisi bertani secara tradisional dengan berbagai kearifan sehubungan dengan hutan, hewan liar, mata air, hewan ternak, tradisi menenun, menganyam, musik tari dan sebagainya;

Dalam mempromosikan, Pariwisata Pemerintah Daerah Timor Tengah Selatan telah menetapkan Boti sebagai salah satu tujuan wisata yang paling menarik. Hal ini telah menarik wisatawan dari berbagai belahan dunia yang dengan susah payah berjalan kaki, bersepeda motor atau dengan menggunakan kendaraan roda empat melewati punggung – punggung bukit dan menyebrangi sungai yang ganas pada musim hujan untuk mencapai Boti.